Saturday, May 10, 2008

Sejarah AJI Kota Semarang

Pada awalnya hanyalah komunitas diskusi jurnalis, freelance, dan aktivis pro demokrasi. Lalu, menjelang puncak kejatuhan Orde Baru atau tepatnya 14 April 1998, komunitas tersebut bermetamorfose menjadi AJI Kota Semarang dan menjadi bagian AJI Indonesia.

AJI bertekad memperjuangkan hak berpendapat, hak atas informasi, hak berkumpul dan hak berserikat bagi semua orang dan membela dan memperjuangkan harkat martabat dan kesejahteraan jurnalis dan pekerja pers.

Untuk mencapai tujuannya, AJI berusaha menggalang solidaritas sesama jurnalis dan pekerja pers, meningkatkan kemampuan profesi jurnalis, membantu masyarakat menggunakan hak informasinya secara baik, mengambil peran aktif falam pengembangan dunia pers yang sehat, dan membangun kerjasama dengan pihak lain guna mencapai tujuan organisasi.

AJI Kota Semarang telah menggelar berbagai kegiatan terkait kebebasan informasi, pembelaan hak dan penguatan kapasitas jurnalis dengan bekerjasama dengan lembaga internasional seperti Unicef, USAID, UNDP, NDI, dan lain-lain. Juga, bekerjasama dengan lembaga-lembaga independen di tingkat lokal dan regional.

Friday, May 9, 2008

Rendah, Peran Infokom Pemerintah Dalam Penanganan Masalah Anak

Peran lembaga informasi dan komunikasi (infokom) dilingkungan Pemerintah dalam penanganan masalah anak dinilai masih rendah. “Bahkan malahan tidak terlibat sama sekali, karena masalah ini merupakan kewenangan instansi sektoral kesejahteraan sosial (kesra),” kata Pelaksana Harian (Plh) Kepala Badan Informasi Komunikasi dan Kehumasan (BIKK) Provinsi Jawa Tengah Drs Agus Santoso saat pembukaaan Pelatihan Capacity Building Infokom Pemerintah Daerah dalam Pengembangan Sistem Informasi Persoalan Anak di Hotel Beringin Salatiga, Jum’at (9/5) petang.