Monday, October 3, 2011

Harapan Besar dari si Mungil Jumprit

Sesuai namanya, Buletin Jumprit memang mungil. Lebarnya tak lebih dari separuh kertas A4 dan tebalnya 20 halaman, termasuk cover. Meski demikian, cita-citanya besar: ingin menyambung dan memperkuat masyarakat bawah.

Buletin dua bulanan terbitan Yayasan SHEEP ini mulai beredar April 2011. Selain isu utama, buletin ini menyajikan kisah sukses kelompok masyarakat, suara masyarakat, kilas media, tips ringan, dan foto. Pada perdana tema utama yang diangkat adalah kondisi usai banjir.

Sunday, October 2, 2011

Curhat Petani, Nelayan, dan Perangkat Desa di Pati tentang Jurnalis

"Bagaimana membedakan wartawan asli dan gadungan? Bagaimana persoalan kami bisa diliput? Bagaimana cara berhubungan dengan wartawan?"

Pertanyaan-pertanyaan itu muncul dalam "Workshop Mengenal Cara Kerja Media Massa dan Etika Komunikasi dengan Media Massa" yang diselenggarkaan Yayasan SHEEP kerja sama Pokja Wartawan Pati dan AJI Kota Semarang di RM Joyokusumo, Pati, Sabtu, 01 Oktober 2001.

Friday, August 12, 2011

Wawancara Soal Umar Patek? Wani Piro...

Informasi seputar kehidupan Umar Patek di Pemalang dijadikan lahan bisnis oleh sanak keluarganya. Mereka meminta uang untuk memberikan informasi dan komentar terkait Umar Patek. "Mau minta komentar terkait Umar? Berani bayar berapa?"

Saturday, July 30, 2011

Renjani Ketua AJI Kota Semarang

Renjani, wartawan Reuters dan  Rofiudin wartawan Tempo terpilih sebagai Ketua dan Sekretaris AJI Kota Semarang periode 2011 - 2014 pada konferensi kota (Konferta) di sekretariat Jl Kertanegara Selatan III 26B Pleburan, Sabtu (30/7). Konferta juga dihadiri Divisi Organisasi Mujib Rahman dan Biro Pengembangan Organisasi AJI Indonesia Adi Nugroho.

Tuesday, June 21, 2011

Dari Diskusi Ekspedisi Zamrud Khatulistiwa (2): Kisah Pilu tapi Membanggakan di Perbatasan

WNI di perbatasan, sebagian besar hidup dalam kekurangan. Mereka kecewa dengan pemerintah, karena tak pernah diperhatikan. Meski begitu, nasionalisme mereka tak perlu diragukan.

"Jika disodori pilihan, pindah warga negara atau tetap WNI, mereka memilih Indonesia," tutur Farid Gaban usai pemutaran film Ekspedisi Zamrud Khatulistiwa malam itu, Sabtu, 18 Juni 2011.

Friday, June 17, 2011

Dari Film Ekspedisi Zamrud Khatulistiwa (1): Brrrm, Edan!

Duet Farid Gaban dan Ahmad Yunus, berkeliling Indonesia, mengunjungi pulau-pulau terluar dengan bersepeda motor. Sepuluh bulan habis di jalan. "Edan!"

Menjelang dimulainya acara, sekitar pukul 19.00 WIB, Sabtu, 18 Juni 2011, aula lantai 2 Joglo Pusat Kegiatan Mahasiswa (PKM) Pleburan, masih sepi. Hanya beberapa undangan yang datang ditambah panitia, yakni LPM Manunggal Undip dan AJI Kota Semarang. Padahal saat itu, pelaku ekspedisi, Farid Gaban, telah siap.

Friday, January 21, 2011

Upah Jurnalis Tak Cukup untuk Makan Layak

roystonrobertson.blogspot.com
Gaji wartawan di Kota Semarang masih minim. Kesimpulan ini merupakan hasil survei Aliansi Jurnalis Independen Kota Semarang pada Desember 2010 hingga Januari 2011.Penghasilan jurnalis hanya Rp 900 ribu-1,8 juta per bulan.

"Gaji wartawan bahkan tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan makan yang layak," ujar Ketua Aji Kota Semarang Triono W. Sudibyo kemarin. Responden diambil secara acak berupa wartawan pada 10 perusahaan media, yang terdiri atas 5 media cetak, 3 stasiun radio dan situs online, serta 2 stasiun televisi.

Thursday, January 20, 2011

Siaran Pers Upah Layak Jurnalis Semarang

Sejak 2007, Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Indonesia melakukan survey upah layak jurnalis di Jakarta. Tahun 2011 ini, survei kembali digelar serentak di 16 kabupaten/kota di Indonesia. Salah satunya di Semarang. Ini untuk kali pertamanya, kondisi riil tingkat kesejahteraan plus perkiraan upah layak jurnalis di ibukota Jawa Tengah ini, diketahui.

Sunday, January 16, 2011

Nelayan, Petani, dan Aktivis Lingkungan Bikin Berita (2)

Kegiatan "Penulisan Rilis" ini diisi dengan praktek. Peserta yang sebagian diantaranya berasal dari komunitas petani dan nelayan cukup antusias mengikuti program ini.

Saturday, January 15, 2011

Nelayan, Petani, dan Aktivis Lingkungan Pati Bikin Berita (1)


Awalnya, nelayan, petani, dan aktivis lingkungan di Pati, hanya ingin mempelajari penulisan siaran pers yang layak muat. Tapi karena mentornya ingin siaran pers yang mendekati berita, akhirnya yang ditulis ya benar-benar berita.