Saturday, January 15, 2011

Nelayan, Petani, dan Aktivis Lingkungan Pati Bikin Berita (1)


Awalnya, nelayan, petani, dan aktivis lingkungan di Pati, hanya ingin mempelajari penulisan siaran pers yang layak muat. Tapi karena mentornya ingin siaran pers yang mendekati berita, akhirnya yang ditulis ya benar-benar berita.

Rombongan AJI Semarang terlambat datang di kantor SHEEP Pati, Sabtu, 15 Januari 2011. Jalan utama Kudus-Pati rusak berat, sehingga waktu tempuh molor. Acara yang harusnya mulai pukul 09.30 WIB, molor menjadi 10.15 WIB.

Sekitar 12 peserta dari komunitas nelayan, petani, dan staf SHEEP, duduk lesehan. Ditambah 5 orang dari AJI. Masing-masing mepet tembok, bersandar.

Di awali dari pengantar singkat Koordinator SHEEP Pati, Husaeni, acara langsung berlanjut pada perkenalan. Lalu disambung dengan pembahasan jadwal. Disepakati, acara dipadatkan. Dua jam sesi pengantar dan tanya jawab, satu jam praktek.

Dengan cukup meyakinkan---karena menggunakan slide :-), Imung mengawali pembicaraan mengenai siaran pers. Ia mengaku sering men-delete siaran pers karena berbagai hal. Mulai dari judul yang kurang menarik hingga isi siaran pers yang kocar-kacir.

Peserta dibagi menjadi lima kelompok untuk praktek menulis siaran pers. Dari hasil evaluasi, ada kelompok yang membuat judul kurang menggigit, bahasa dan dan susunan paragraf yang yang kurang klop. Tapi ada juga yang cukup sempurna.

"Wah kalau yang ini sudah seperti berita. Kalau dikirim ke kami, tinggal edit sedikit, jadi berita. Jadi duit nih," kata Imung disambut tawa peserta.

"Ini nyontoh berita apa mentornya yang nulis?" imbuh Rofi yang juga disambut tawa.

Siaran pers ini laiknya straight news. Isinya soal banjir yang merendam lahan persawahan. Dituliskan secara rinci luasan areal sawah berikut daerahnya.

Steve yang menjadi mentor kelompok ini merasa harus klarifikasi. Katanya, ia sama sekali tidak tahu proses penulisan siaran pers yang mendekati berita itu. Ia hanya memandu agar peserta menulis siaran pers singkat dan padat.

Usai acara, rombongan AJI sibuk menggali informasi yang kemungkinan bisa jadi bahan berita. Sinta bahkan langsung melakukan wawancara kepada staf SHEEP dan peserta.  (Wah, ini sambil menyelam minum air. Sambil mentoring, sekaligus nyari berita). Ada soal gagal panen, banjir, dan hasil tangkapan nelayan.

Training singkat ini merupakan lanjutan dari kegiatan serupa pada Oktober 2010 lalu. Saat itu, pesertanya berasal dari komunitas nelayan dan petani. Kali ini, staf SHEEP ikut serta. Sebelum berpisah, acara diakhiri foto bersama di depan kantor SHEEP yang persis disamping sawah itu.

No comments: