Tuesday, April 27, 2010

Kisah Dukuh Petani Pengumpul Rp 600 Juta Setahun

Pati - Inilah salah satu contoh terbaik tentang kemandirian. Sebuah dukuh di Pati, Jateng, sukses mengumpulkan Rp 600 juta setahun. Padahal, sebagian besar warganya hanya petani biasa.

Dana sebesar itu, jika dikalkulasi, artinya tiap bulan warga mengumpulkan Rp 50 juta atau tiap hari terkumpul Rp 1,7 juta.

Nama dukuh itu Galiran. Dukuh adalah pemerintahan di bawah desa. Galiran berada di Desa Baleyadi, Kecamatan Sukolilo, kawasan pegunungan Kendeng. Jumlah KK-nya sekitar 600 orang.

Bagaimana mereka mengumpulkan dana sebesar itu? Sukilan (45), warga setempat, mengatakan, petani punya 473 hektare yang dikelola kelompok. Tiap musim tanam, mereka melelang lahan untuk digarap.

"Tiap musim tanam, total dana yang terkumpul sekitar Rp 300 juta. Dan, dalam setahun, ada dua kali musim tanam," kata warga setempat, Kilan, dalam Workshop Jurnalisme Lingkungan AJI Semarang dan Yayasan SHEEP di Balai Rakyat Dukuh Penggingwangi, Desa Kasiyan, Kecamatan Sukolilo, Minggu (25/4/2010).

Di dukuh tersebut terdapat 5 kelompok tani. Mereka punya luasan garapan yang berbeda. Setoran uangnya tiap musim tanam pun berbeda.

Kelompok Tani Makmur Jaya I, misalnya,Kilan mencontohkan, mengelola 67 hektar dan membayar Rp 39 juta ke kas dukuh. Lalu, Makmur Tani II mengelola 141 hektar dan membayar Rp 85 juta.

Dana sebesar itu dimanfaatkan warga untuk pembangunan. Alhasil, infrastruktur di dukuh tersebut cukup memadai. "Itu sudah lama kami lakukan,sejak tahun 2000-an," tambahnya.

Berdasar informasi detikcom, model pengumpulan dana itu tak hanya dilakukan Dukuh Galiran, melainkan beberapa dukuh di Sukolilo. Kawasan yang dekat dengan pegunungan Karst itu, terhitung subur untuk pertanian. (try/nrl)

Sumber: www.detik.com

http://www.detiknews.com/read/2010/04/25/130049/1344929/10/kisah-dukuh-petani-pengumpul-rp-600-juta-setahun?991102605

No comments: