Thursday, September 2, 2010

Dinilai Melakukan Perbuatan Tak Menyenangkan, AJI Desak Gubernur Minta Maaf

Semarang (Espos) Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Semarang, mendesak Gubernur Jawa Tengah, Bibit Waluyo, meminta maaf kepada wartawan atau media masa bersangkutan atas perbuatan yang tak menyenangkan terhadap pekerja pers.


“Kalau tak kepada wartawan bersangkutan, Gubernur Bibit Waluyo harus meminta maaf kepada media masa tempat kerja wartawan yang telah merasa diperlakukan tak menyenangkan,” kata Ketau AJI Semarang, Triono W Sudibyo, kepada Espos di Semarang, Rabu (1/9).

Pernyataan Triono ini menanggapi sikap Gubernur yang melakukan perbuatan tak menyenangkan kepada wartawan di Magelang dengan mengatakan “goblok.” Bila Bibit tak mau meminta maaf, sambung dia, Gubernur minimal memberikan klarifikasi bahwa sebenarnya tak bermaksud mencaci wartawan. “Seharusnya Gubernur selaku pejabat publik juga harus menghormati kerja pers.”

Menurutnya, Gubernur sebagai kepala pemerintah provinsi tak pantas mengucapkan kata-kata kasar kepada siapapun, termasuk kalangan pekerja pers. Kalaupun itu sudah menjadi gaya bicara Bibit, sambung Triono hendaknya dapat menyesuaikan dengan situasi dan kondisi serta sedang berbicara dengan siapa.

Ke depan ujar Triono, Gubernur agar bisa menyesuaikan dengan situasi, serta lingkungan di mana berbicara, agar tak sampai menimbulkan suatu gesekan. “Gubernur ke depan agar bisa empan papan dalam berbicara,” katanya.

Terpisah Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Cabang Jateng, Hendro Basuki ketika dimintai konfirmasi belum bersedia memberikan komentar. “Saya masih di luar kota, belum tahu permasalahan sebenarnya jadi tak komentar dulu. Nanti setelah membaca di media saya tak komentar,” ujar dia ketika dihubungi Espos melalui telepon sululer.

Sebelumnya, diduga emosi gara-gara pertanyaan wartawan, pejabat nomor satu di Jawa Tengah itu memencet hidung seorang wartawati dan memaki dengan kata-kata kasar. Insiden terjadi saat Bibit diwawancarai seusai melantik Walikota dan Wakil Walikota Magelang di Gedung DPRD Kota Magelang, Senin (30/8) sore.

Ceplas-ceplos

Seusai pelantikan, Gubernur melayani wawancara wartawan di ruang lobi. Puluhan wartawan dari media cetak maupun elektronik mengerumuninya.

Berbagai pertanyaan pun dilontarkan oleh sejumlah wartawan, di antaranya terkait kesiapan jalan di Jawa Tengah untuk arus mudik jelang Lebaran mendatang, serta tentang mobil dinas pejabat yang dipergunakan untuk mudik.

Masalah muncul ketika wartawan Seputar Indonesia, Agus Joko, bertanya tentang rencana pengembangan Bandara Ahmad Yani, Semarang. Awalnya, Gubernur menjawab dengan tenang. Namun ketika wartawan itu kembali bertanya, Gubernur tampak jengkel dan berkata, “Kupingmu… Ah! Ngomong ngantek kaya ngene kok… (Telingamu ah, bicara sampai sudah seperti ini).”

Ketika suasana sudah tenang, wartawati Harian Jogja menanyakan topik lain, soal boleh atau tidaknya pejabat di Jawa Tengah menerima parsel Lebaran. Saat itulah, Gubernur yang terkenal suka ceplas ceplos itu terlihat marah, tak jelas apa penyebabnya. “Kan sudah Anda tulis di koran hari ini, yang ngomong itu KPK. Goblok! Tak pithes irungmu (saya pencet hidungmu),” katanya, dan langsung melakukannya.

Wartawati Harian Jogja itu langsung menghindar mundur, namun Gubernur berusaha mengejar dengan melangkah ke depan selangkah, kemudian kegiatan wawancara pun berhenti. Sejumlah wartawan menyayangkan sikap Gubernur itu. - Oleh : oto/nia/Harian Jogja

Edisi : Kamis, 02 September 2010 , Hal.3
edisicetak.solopos.com
http://forumm.wgaul.com/showthread.php?t=100058



No comments: